Potensi Kognitif: Kalimat Efektif


πŸ™‹πŸ»‍♀️ Halo, #StudyFriend!

Hmm, kali ini kita mau bahas apa ya?

Sesuai judul di atas, kita akan membahas tentang ‘KALIMAT EFEKTIF’

Tentu saja teman-teman semua sudah tidak asing dengan kalimat efektif. Kalimat efektif sendiri sering disebut ketika mempelajari bahasa Indonesia di kelas. Bahkan, kalimat efektif menjadi sebuah syarat dari panjangnya paragraf berbagai teks dalam bahasa Indonesia lho!

Yuk, sekarang kita bahas mulai dari pengertian KALIMAT EFEKTIF ya!

Pengertian ✨

Secara umum, kalimat efektif dipahami sebagai kalimat dengan susunan yang tepat, sesuai dengan susunan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun, ternyata kalimat efektif juga dapat diartikan sebagai kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain dengan tepat. Kalimat yang dimaksud bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan.


Nah, #StudyFriend

Ternyata ohh ternyata, untuk membuat sebuah kalimat menjadi kalimat yang efektif itu memiliki berbagai ciri dan syarat, lho!

πŸ€” Apa aja sih ciri dan syarat kalimat efektif?

Ciri dan Syarat ✨

Apakah ciri dan syaratnya adalah menggunakan kata yang berasal dari KBBI semua atau kata baku, atau ada ciri dan syarat lain, yaa? 🧐 Daripada penasaran, yuk deh kita bahas!


1. Kesepadanan Struktur

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan antara gagasan dengan struktur yang dipakai. Nah, untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada poin-poin yang harus dipenuhi, nih!

a. Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek.

*Contoh:*

Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (❌ Salah) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (✅ Benar)

b. Tidak terdapat subjek ganda

Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga maknanya menjadi sulit dipahami.

*Contoh:* Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (❌ Salah) Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. (✅ Benar)

Pada kalimat pertama, terdapat dua subjek yaitu ‘penyusunan laporan itu’ dan ‘saya.’

c. Kata hubung tidak digunakan pada kalimat tunggal

Kata hubung digunakan untuk membangun sebuah kalimat majemuk. Oleh karena itu, kata hubung tidak boleh ada di kalimat tunggal.

Contoh:

Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (❌ Salah) Kami datang agak terlambat, sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (✅ Benar) Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (✅ Benar)

Jika ingin tetap menggunakan kalimat tunggal, kata ‘sehingga’ bisa diganti dengan ‘oleh karena itu.’

d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’

Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam sebuah kalimat.

Contoh:

Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Surya. (❌ Salah) Sekolah kami terletak di depan bioskop Surya. (✅ Benar)


Untuk ciri dan syarat pertama sudah selesai, nih!

Sebelum lanjut baca ciri dan syarat selanjutnya, boleh yuk kita minum dulu supaya tambah fokus! πŸ’¦


2. Keparalelan Bentuk

Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata benda.

Contoh:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

Kalimat di atas tidak paralel karena kata yang menduduki predikat tidak memiliki bentuk yang sama. Supaya efektif, predikat nya harus diubah menjadi kata benda semua, menjadi seperti berikut:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.


3. Kehematan Kata

Kalimat efektif harus hemat dalam penggunaan kata. Jangan menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Nah, apa saja ya penghematan yang harus kita lakukan? πŸ€”

a. Hilangkan pengulangan subjek

Subjek hanya perlu disebutkan sebanyak satu kali dalam satu kalimat.

Contoh:

Karena dia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (❌ Salah) Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (✅ Benar)

Tidak perlu mengulang kata ’dia’.

b. Hindari kesinoniman dalam satu kalimat

Jika terdapat dua kata dalam satu kalimat yang maknanya sama (sinonim), gunakan salah satunya saja.

Contoh: Sejak dari pagi dia bermenung. (❌ Salah) Sejak pagi dia bermenung. (✅ Benar)

Kata ‘sejak’ dan ‘dari’ adalah sinonim, sehingga penggunaan salah satunya saja sudah cukup.

c. Perhatikan kata jamak

Jika terdapat kata yang sudah bermakna jamak, maka tidak perlu menambahkan kata lain yang juga bermakna jamak.

Contoh:

Hadirin sekalian dimohon berdiri. (❌ Salah) Hadirin dimohon berdiri. (✅ Benar)

Kata ‘hadirin’ sudah bermakna jamak, sehingga tidak perlu menambahkan kata ‘sekalian’ setelah kata hadirin.


4. Kecermatan Penalaran

Dalam kalimat efektif terdapat kecermatan penalaran, artinya harus memperhatikan pemilihan kata-kata supaya tidak menimbulkan makna ganda.

Contoh:

Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

Supaya efektif, kita bisa mengubahnya menjadi salah satu dari dua bentuk berikut:

  • Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah. Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah mahasiswanya. Kata ‘perguruan tinggi’ dihilangkan karena mahasiswa sudah pasti berkuliah di perguruan tinggi sehingga tidak perlu disebutkan lagi.
  • Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah. Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah perguruan tingginya.

5. Kelogisan Bahasa

Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh:

  • Waktu dan tempat kami persilakan.
  • Jenazah wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di sekitar pasar.

Pernyataan kedua kalimat di atas tidak logis. Cobalah untuk mengubah kalimat menjadi:

Pada contoh pertama, ganti kata ‘waktu dan tempat’ menjadi subjek (berupa orang) yang akan diberi waktu dan tempat untuk berbicara, yaitu Bapak Lurah. Sedangkan pada contoh kedua, ubah subjeknya menjadi ‘wanita’, bukan ‘jenazah wanita’. Setelah itu, tambahkan kata ‘sebelum meninggal’ untuk memperjelas kapan wanita tersebut mondar-mandir di pasar.


Selesai deh kita bahas tentang ciri dan syarat dari kalimat efektifnya!

Kalian keren karena sudah sampai ke titik ini!

Semoga kalian bisa paham ya apa yang sudah tertulis di atas

Terakhir, kita lihat yuk beberapa contoh dari kalimat efektif!

Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

Kalimat tidak efektif → Baik karyawan baru atau karyawan lama dikenakan peraturan yang sama Kalimat efektif → Seluruh karyawan dikenakan peraturan yang sama

Kalimat tidak efektif → Walau masih pagi buta, tapi dia sudah mulai bekerja Kalimat efektif → Walau masih pagi buta, dia sudah mulai bekerja


Yeayyyy!

Selesai deh pembahasan kita kali ini tentang KALIMAT EFEKTIF

Semoga bisa bermanfaat yaa, #StudyFriend!

Comments